Sabtu, 11 Maret 2017

"Negara-Negara" Lain di Dunia (1)

Seperti janji admin pada artikel "Ada Berapa Negara di Dunia?" sebelumnya, pada kesempatan ini admin akan menyajikan artikel seputar "negara-negara" lain yang ada di dunia. Mereka pada umumnya tidak banyak diketahui orang.

Admin akan menggolongkan negara-negara ini menjadi tiga, pada tiga seri yang berturutan. Pada seri pertama ini, admin akan mengulas mengenai negara-negara dengan pengakuan terbatas.

Dunia, tempat tinggal kita ini begitu luas dan kompleks

Banyak negara-negara di dunia, dengan alasan tertentu, tidak mendapat pengakuan dari banyak negara setelah mendeklarasikan kemerdekaannya. Kebanyakan dari mereka mendeklarasikan diri secara sepihak dari negara 'induk' mereka, bukan dari penjajah kolonial seperti yang dialami negara kita. Berikut contoh-contohnya.

1. Sahara Barat 

Sahara Barat

Negara ini merupakan bekas koloni Spanyol di Afrika Utara. Saat ini, Sahara Barat diklaim oleh Maroko, yang wilayahnya merupakan bekas koloni Perancis. Ya, mereka belum pernah menjadi bagian Maroko, namun hak kemerdekaan mereka seolah "dirampas" oleh Maroko. Sahara Barat kini diakui oleh sekitar 37 negara lain, yang seluruhnya merupakan anggota PBB. Sebagian besar negara mengakuinya sebagai bagian dari Maroko.

2. Osetia Selatan 

Negara ini dahulunya juga merupakan bagian dari Uni Soviet, lebih tepatnya dalam Republik Georgia. Setelah Soviet pecah, Osetia Selatan mendeklarasikan kemerdekaannya. Tentu saja, Georgia tidak terima. Konflik berkepanjangan pun berkecamuk di Osetia Selatan. Saat ini, Osetia Selatan hanya diakui oleh Rusia (sebagai pendukung utamanya) serta sejumlah kecil negara-negara lain. Sisanya, mengakuinya sebagai bagian Georgia. Lantas, dimanakah Osetia Utaranya? Ia kini merupakan sebuah republik di Rusia.

3. Abkhazia 

Kasus Abkhazia hampir mirip dengan Osetia Selatan. Selain karena sama-sama merupakan 'pecahan' Georgia, ternyata negara yang mengakuinya pun hampir sama.

Abkhazia dan Osetia Selatan (South Ossetia)

4. Transnistria

Sesuai nama resminya, Republik Pridnestrovia Moldavia, negara ini merupakan "pecahan" Moldavia, atau Moldova. Dahulu ia juga merupakan bagian Uni Soviet, di dalam Republik Moldavia. Ketika Soviet pecah, Transnistria mendeklarasikan kemerdekaannya. 

Konon, Transnistria tidak mengakui bubarnya Uni Soviet. Atribut-atribut komunis (Soviet) akan banyak Anda jumpai bila berkunjung ke Transnistria. Selain itu, bentuk wilayahnya juga sangat unik, sempit dan memanjang. Saat ini, Transnistria hanya diakui oleh tiga "negara" lainnya yang bukan anggota PBB, yakni Abkhazia, Osetia Selatan, dan Nagorno-Karabakh. Sisanya, mengakuinya sebagai bagian Moldova.

Salah satu sudut kota Tiraspol, ibu kota Transnistria. Simbol-simbol Soviet masih digunakan, berupa lambang dan bendera. Nampak juga tulisan berbahasa Rusia, yang merupakan bahasa resmi utama negara.

5. Nagorno-Karabakh

Dahulunya, Nagorno-Karabakh juga merupakan bagian dari Uni Soviet, di dalam Republik Azerbaijan. Namun, setelah Soviet pecah, seperti tiga 'negara' sebelumnya, Nagorno-Karabakh mendeklarasikan kemerdekaannya. Mungkin alasan terbesar negara ini mencoba untuk merdeka adalah etnis, dimana sebagian besar penduduk Nagorno-Karabakh beretnis Armenia. Armenia adalah juga sebuah negara berdaulat yang menjadi tetangga Azerbaijan serta negara ini. Saat ini, Nagorno-Karabakh hanya diakui oleh 3 'negara' yang bukan anggota PBB, sementara lainnya mengakuinya sebagai bagian Azerbaijan.

Nagorno-Karabakh diantara Armenia dan Azerbaijan

6. Republik Rakyat Donetsk (RRD) 

Republik Rakyat Donetsk mendeklarasikan kemerdekaannya dari Ukraina pada 2014, saat konflik berkecamuk di Ukraina Timur, antara Ukraina dan Rusia. Mayoritas penduduk RRD beretnis Rusia. Saat ini, ia hanya diakui oleh Osetia Selatan saja.

7. Republik Rakyat Luhansk (RRL) 

Kasusnya persis sama dengan RRD, mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina pada 2014. Kedua negara ini juga saling berbatasan. Mereka bahkan membuat sebuah konfederasi bernama "Novorossiya" (dalam bahasa Indonesia berarti "Rusia Baru"). Kedua negara ini, oleh Pemerintah Ukraina, dianggap sebagai organisasi teroris.


RRD dan RRL (berwarna biru), dibatasi oleh garis abu-abu yang juga merupakan perbatasan Oblast (provinsi) Donetsk dan Luhansk di Ukraina.

8. Siprus Utara (resminya Republik Turki Siprus Utara)

Di sebuah pulau kecil di tengah Laut Mediterania (Laut Tengah), berdiri sebuah negara bernama Siprus. Di negara ini terdapat dua etnis mayoritas, Yunani dan Turki. Sebelum lepas dari jajahan Inggris, Siprus hendak digabungkan dengan Yunani (etnis Yunani lebih mendominasi). Namun, etnis Turki menolak. Negara ini pun dimerdekakan pada 1959. Pada 1970-an sebuah kelompok yang menginginkan persatuan dengan Yunani melakukan kudeta yang dibalas dengan invasi Turki ke Siprus. Sejak saat itulah Turki menduduki wilayah utara Siprus. Sebuah "negara" bernama Siprus Utara pun didirikan pada 1974. Negara ini kini hanya diakui oleh negara yang mendudukinya, Turki. 

Antara Siprus Utara dan daerah de facto Siprus kini dibelah dengan buffer zone (daerah penyangga) yang dikontrol PBB. Cukup rumit, kan? Namun, jika membahas mengenai Pulau Siprus secara keseluruhan, maka ada empat kekuasaan yang ada. Tiga yang sudah disebutkan tadi (RTSU, Siprus, PBB) dan satu lagi, Inggris. Ya, ternyata Inggris masih memiliki wilayah di Siprus. Tidak hanya satu, tapi dua, yang masing-masing bernama Akrotiri dan Dhekelia.


Peta perpolitikan di Siprus

Bersambung...


Referensi

  • en.wikipedia.org
  • id.wikipedia.org
Gambar
  • http://www.elstead.co.uk
  • http://www.sadr-emb-au.net
  • https://upload.wikimedia.org
  • http://thealoof.com
  • http://russia-insider.com
  • http://68.media.tumblr.com
  • http://www.countryreports.org

1 komentar:

  1. makasih atas infonya sangat membantu, kunjungi http://bit.ly/2QIiGD6

    BalasHapus

Sang Adikuasa Seumur Jagung (2)

Admin akan melanjutkan artikel sebelumnya mengenai Uni Soviet. Oh iya, mungkin Anda bertanya-tanya mengapa admin menjulukinya "Sang Ad...