Sabtu, 01 April 2017

Sang Adikuasa Seumur Jagung (2)

Admin akan melanjutkan artikel sebelumnya mengenai Uni Soviet. Oh iya, mungkin Anda bertanya-tanya mengapa admin menjulukinya "Sang Adikuasa Seumur Jagung"? Ini dikarenakan masa hidup Uni Soviet yang tidak lebih dari 75 tahun! Usia yang sangat pendek untuk sebuah negara. Sungguhpun demikian, ia adalah salah satu negara terkuat pada masanya.

Lantas, bagaimana bisa demikian? Pada postingan kali ini admin akan mengulas seputar sejarah Uni Soviet, mulai dari sebelum terbentuknya hingga setelah kebubarannya.

Masa Sebelum Soviet

Wilayah yang kini kita kenal sebagai Rusia, sebelumnya pernah memiliki sistem pemerintahan monarki dalam tempo yang cukup lama. Singkat cerita, pada awal 1900-an, Rusia dipimpin oleh seorang penguasa monarki bergelar Tsar (Kaisar). Pemerintahan saat itu dinilai tidak mampu memakmurkan rakyat, terlebih kaum minoritas. Terlebih setelah kekalahan Rusia atas Jerman dalam PD I. Rakyat menjadi semakin melarat.

Dalam situasi itu, seorang bernama Vladimir Lenin tampil sebagai tokoh penggerak pemberontakan rakyat. Lenin adalah seorang sosialis-komunis. Propagandanya yang menarik hati rakyat saat itu mampu menggerakkan kekuatan yang cukup besar untuk memberontak terhadap pemerintah. Sesuai ideologinya, ia berpikiran bahwa kaum kapitalis (penguasa) harus disingkirkan dan digantikan oleh kaum buruh-tani.

Lenin berorasi dihadapan rakyat

Bersambung...

Referensi


Gambar
  • https://cdn.pastemagazine.com/




Sabtu, 11 Maret 2017

"Negara-Negara" Lain di Dunia (1)

Seperti janji admin pada artikel "Ada Berapa Negara di Dunia?" sebelumnya, pada kesempatan ini admin akan menyajikan artikel seputar "negara-negara" lain yang ada di dunia. Mereka pada umumnya tidak banyak diketahui orang.

Admin akan menggolongkan negara-negara ini menjadi tiga, pada tiga seri yang berturutan. Pada seri pertama ini, admin akan mengulas mengenai negara-negara dengan pengakuan terbatas.

Dunia, tempat tinggal kita ini begitu luas dan kompleks

Banyak negara-negara di dunia, dengan alasan tertentu, tidak mendapat pengakuan dari banyak negara setelah mendeklarasikan kemerdekaannya. Kebanyakan dari mereka mendeklarasikan diri secara sepihak dari negara 'induk' mereka, bukan dari penjajah kolonial seperti yang dialami negara kita. Berikut contoh-contohnya.

1. Sahara Barat 

Sahara Barat

Negara ini merupakan bekas koloni Spanyol di Afrika Utara. Saat ini, Sahara Barat diklaim oleh Maroko, yang wilayahnya merupakan bekas koloni Perancis. Ya, mereka belum pernah menjadi bagian Maroko, namun hak kemerdekaan mereka seolah "dirampas" oleh Maroko. Sahara Barat kini diakui oleh sekitar 37 negara lain, yang seluruhnya merupakan anggota PBB. Sebagian besar negara mengakuinya sebagai bagian dari Maroko.

2. Osetia Selatan 

Negara ini dahulunya juga merupakan bagian dari Uni Soviet, lebih tepatnya dalam Republik Georgia. Setelah Soviet pecah, Osetia Selatan mendeklarasikan kemerdekaannya. Tentu saja, Georgia tidak terima. Konflik berkepanjangan pun berkecamuk di Osetia Selatan. Saat ini, Osetia Selatan hanya diakui oleh Rusia (sebagai pendukung utamanya) serta sejumlah kecil negara-negara lain. Sisanya, mengakuinya sebagai bagian Georgia. Lantas, dimanakah Osetia Utaranya? Ia kini merupakan sebuah republik di Rusia.

3. Abkhazia 

Kasus Abkhazia hampir mirip dengan Osetia Selatan. Selain karena sama-sama merupakan 'pecahan' Georgia, ternyata negara yang mengakuinya pun hampir sama.

Abkhazia dan Osetia Selatan (South Ossetia)

4. Transnistria

Sesuai nama resminya, Republik Pridnestrovia Moldavia, negara ini merupakan "pecahan" Moldavia, atau Moldova. Dahulu ia juga merupakan bagian Uni Soviet, di dalam Republik Moldavia. Ketika Soviet pecah, Transnistria mendeklarasikan kemerdekaannya. 

Konon, Transnistria tidak mengakui bubarnya Uni Soviet. Atribut-atribut komunis (Soviet) akan banyak Anda jumpai bila berkunjung ke Transnistria. Selain itu, bentuk wilayahnya juga sangat unik, sempit dan memanjang. Saat ini, Transnistria hanya diakui oleh tiga "negara" lainnya yang bukan anggota PBB, yakni Abkhazia, Osetia Selatan, dan Nagorno-Karabakh. Sisanya, mengakuinya sebagai bagian Moldova.

Salah satu sudut kota Tiraspol, ibu kota Transnistria. Simbol-simbol Soviet masih digunakan, berupa lambang dan bendera. Nampak juga tulisan berbahasa Rusia, yang merupakan bahasa resmi utama negara.

5. Nagorno-Karabakh

Dahulunya, Nagorno-Karabakh juga merupakan bagian dari Uni Soviet, di dalam Republik Azerbaijan. Namun, setelah Soviet pecah, seperti tiga 'negara' sebelumnya, Nagorno-Karabakh mendeklarasikan kemerdekaannya. Mungkin alasan terbesar negara ini mencoba untuk merdeka adalah etnis, dimana sebagian besar penduduk Nagorno-Karabakh beretnis Armenia. Armenia adalah juga sebuah negara berdaulat yang menjadi tetangga Azerbaijan serta negara ini. Saat ini, Nagorno-Karabakh hanya diakui oleh 3 'negara' yang bukan anggota PBB, sementara lainnya mengakuinya sebagai bagian Azerbaijan.

Nagorno-Karabakh diantara Armenia dan Azerbaijan

6. Republik Rakyat Donetsk (RRD) 

Republik Rakyat Donetsk mendeklarasikan kemerdekaannya dari Ukraina pada 2014, saat konflik berkecamuk di Ukraina Timur, antara Ukraina dan Rusia. Mayoritas penduduk RRD beretnis Rusia. Saat ini, ia hanya diakui oleh Osetia Selatan saja.

7. Republik Rakyat Luhansk (RRL) 

Kasusnya persis sama dengan RRD, mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina pada 2014. Kedua negara ini juga saling berbatasan. Mereka bahkan membuat sebuah konfederasi bernama "Novorossiya" (dalam bahasa Indonesia berarti "Rusia Baru"). Kedua negara ini, oleh Pemerintah Ukraina, dianggap sebagai organisasi teroris.


RRD dan RRL (berwarna biru), dibatasi oleh garis abu-abu yang juga merupakan perbatasan Oblast (provinsi) Donetsk dan Luhansk di Ukraina.

8. Siprus Utara (resminya Republik Turki Siprus Utara)

Di sebuah pulau kecil di tengah Laut Mediterania (Laut Tengah), berdiri sebuah negara bernama Siprus. Di negara ini terdapat dua etnis mayoritas, Yunani dan Turki. Sebelum lepas dari jajahan Inggris, Siprus hendak digabungkan dengan Yunani (etnis Yunani lebih mendominasi). Namun, etnis Turki menolak. Negara ini pun dimerdekakan pada 1959. Pada 1970-an sebuah kelompok yang menginginkan persatuan dengan Yunani melakukan kudeta yang dibalas dengan invasi Turki ke Siprus. Sejak saat itulah Turki menduduki wilayah utara Siprus. Sebuah "negara" bernama Siprus Utara pun didirikan pada 1974. Negara ini kini hanya diakui oleh negara yang mendudukinya, Turki. 

Antara Siprus Utara dan daerah de facto Siprus kini dibelah dengan buffer zone (daerah penyangga) yang dikontrol PBB. Cukup rumit, kan? Namun, jika membahas mengenai Pulau Siprus secara keseluruhan, maka ada empat kekuasaan yang ada. Tiga yang sudah disebutkan tadi (RTSU, Siprus, PBB) dan satu lagi, Inggris. Ya, ternyata Inggris masih memiliki wilayah di Siprus. Tidak hanya satu, tapi dua, yang masing-masing bernama Akrotiri dan Dhekelia.


Peta perpolitikan di Siprus

Bersambung...


Referensi

  • en.wikipedia.org
  • id.wikipedia.org
Gambar
  • http://www.elstead.co.uk
  • http://www.sadr-emb-au.net
  • https://upload.wikimedia.org
  • http://thealoof.com
  • http://russia-insider.com
  • http://68.media.tumblr.com
  • http://www.countryreports.org

Sang Adikuasa Seumur Jagung (1)

Uni Soviet. Beberapa dari Anda mungkin sudah pernah mendengar nama negara ini, barangkali dari pelajaran sejarah (IPS). Dan, jika Anda benar-benar penasaran, mungkin Anda akan membuka atlas Anda, teman Anda, tetangga Anda, rekan kerja Anda, atau atlas siapapun itu juga, untuk mencari keberadaan negara ini. Kalau atlas itu tidak kudet, maka Anda mungkin sedang kurang beruntung. Dijamin sampai keesokan harinya pun Anda tidak akan menemukannya juga.


Inilah Peta Administrasi Uni Soviet tahun 1989.

Uni Soviet telah bubar. Tepatnya pada awal 1990-an, ketika krisis hebat melanda negara tersebut. Hmm, rasanya terlalu cepat jika kita langsung membahas kehancurannya. Maka, langsung saja dibawah ini akan kami uraikan lebih lanjut tentang Uni Soviet.

Pengenalan

Bendera Uni Soviet. Pada bagian kiri atasnya terdapat palu arit, lambang komunisme.

Uni Soviet adalah nama tenar dari sebuah negara yang bernama resmi Uni Republik-Republik Sosialis Soviet (URSS). Dalam Bahasa Inggris negara ini lebih dikenal dengan Soviet Union dengan nama resminya Union of Soviet Socialist Republics (USSR), sedangkan dalam Bahasa Rusia - bahasa resmi negara ini - lebih dikenal dengan Sovetskiy Soyuz dan nama resminya Soyuz Sovetskikh Sotsialisticheskikh Respublik (SSSR).*huft

Beribu kota di Moskwa, negara ini adalah negara terluas di dunia pada masanya. Ia memiliki ideologi sosialis-komunis yang dengan gencar disebarluaskannya ke daerah-daerah sekitarnya, bahkan seluruh dunia. Bahasa resminya adalah Bahasa Rusia. Uni Soviet menggunakan mata uang rubel (disingkat SUR), dengan satuannya yang lebih kecil (sen) disebut kopek.


Uang koin logam Rubel Soviet dengan nominal 1 Rubel pada tahun 1980. Tampak depan ada pada gambar kanan, didominasi gambar Lambang Negara Uni Soviet. Tampak belakang ada pada gambar kiri, menggambarkan Olimpiade Musim Panas 1980 yang dhelat di negara ini. Uang ini memang dibuat untuk memperingati penyelenggaraan olimpiade ini.

Pada masanya, Uni Soviet juga menjadi salah satu dari dua negara adikuasa atau superpower di dunia, selain Amerika Serikat (AS). Dua negara yang berbeda ideologi ini terlibat dalam rangkaian perang yang sangat panjang, yang disebut Perang Dingin. Meskipun demikian, sebagai "mantan" sekutu terbesar AS, Soviet menempati kursi The Big Five di PBB. Bahasa Rusia pun menjadi salah satu bahasa resmi PBB. Namun rupanya, tidak seperti negara lain yang hanya menempatkan satu perwakilannya di PBB, Uni Soviet menempatkan tiga perwakilannya. Selain Uni Soviet sendiri, masih ada dua lainnya yang akan dibahas setelah ini.


Pembagian administratif

Uni Soviet terbagi menjadi beberapa republik-republik sosialis Soviet sebagai pembagian administratif tingkat pertamanya, kira-kira sebanding dengan provinsi di negara kita. Republik-republik tersebut dibentuk atas dasar keberagaman etnis dan kebudayaan di Uni Soviet. Tentu saja, Uni Soviet yang sedemikian luasnya tidak cuma dihuni oleh orang Rusia! Ada sekitar 100 etnis disana. Namun, dari sekian banyaknya etnis, terdapat beberapa bangsa yang mewakili masing-masing republik-republik sosialis Soviet. Bangsa-bangsa ini dinamakan bangsa tituler. Bangsa tituler ini bisa dikatakan sebagai bangsa asli yang mendominasi suatu wilayah. 

Di Uni Soviet, terdapat 15 republik-republik sosialis Soviet. Ada dua jenis republik untuk pembagian administratif tingkat satu, yakni republik sosialis federasi Soviet (RSFS) dan republik sosialis Soviet (RSS). Setiap RSFS dan RSS memiliki bangsa titulernya masing-masing. Republik-republik ini biasanya bernama sama dengan bangsa titulernya. Kecuali Rusia (sebagai republik terbesar dan utama), berikut kami kenalkan mereka berdasarkan letak geografisnya.


Lima belas orang ini - dengan pakaian berbeda-beda - sepertinya mewakili tiap bangsa tituler di seluruh RSFS dan RSS di Uni Soviet. Mereka berada di Lapangan Merah yang sangat terkenal sebagai tempat parade militer dan rakyat yang digelar setiap tahunnya. Pada bagian atas gambar terdapat kalimat berbunyi (transliterasi), "Slav'sya, Otechestvo Nashe Svobodnoye!". Artinya kurang lebih "Jayalah, Wahai Negara Tanah Kebebasan Kami!". Ini merupakan bagian dari lirik Lagu Kebangsaan Uni Soviet.

1. Republik Sosialis Federasi Soviet (RSFS) Rusia, dengan ibu kota Moskwa. Inilah satu-satunya republik (yang bertahan lama) di Uni Soviet dengan titel "Republik Sosialis Federasi Soviet" (sebenarnya masih ada lagi, akan kami bahas setelah ini). Hal ini mungkin disebabkan karena wilayahnya yang terlalu luas serta penduduknya yang begitu banyak dan heterogen. RSFS Rusia sebenarnya adalah negara lintas benua antara Eropa dan Asia. Setelah Soviet pecah, ia menjadi Federasi Rusia, negara successor (penerus) terbesar Uni Soviet.


A. Eropa Non-Baltik


2. Republik Sosialis Soviet (RSS) Belarus, dengan ibu kota Minsk. Inilah salah satu republik di Soviet yang memiliki perwakilan di PBB. Setelah Soviet pecah, ia menjadi Republik Belarus. Uniknya, kini Belarus memakai simbol kenegaraan (bendera, lambang, dan lagu kebangsaan) mirip dengan simbol yang dahulunya digunakan pada zaman RSS Belarus.

3. Republik Sosialis Soviet Ukraina, dengan ibu kota Kiev. RSS Ukraina juga menempatkan perwakilannya di PBB. Setelah Soviet pecah, ia menjadi Republik Ukraina. Pada 2015, Pemerintah Ukraina telah melarang penggunaan atribut dan simbol Soviet maupun komunisme di hadapan publik.

Ketiga bangsa tituler (Rusia, Belarus, dan Ukraina) dari tiga republik pertama ini adalah serumpun. Mereka adalah bagian dari rumpun bangsa Slavia, tepatnya Slavia Timur, yang bersama-sama membentuk hampir tiga perempat (3/4) jumlah penduduk Soviet. Perlu diketahui, bangsa Slavia adalah rumpun bangsa yang menduduki Eropa Timur yang terbagi tiga. Selain Slavia Timur, ada Slavia Barat (mis. Polandia, Ceko, Slovakia) dan Slavia Selatan (mis. Serbia, Kroasia, Bulgaria).

4. Republik Sosialis Soviet Moldavia, dengan ibu kota Chisinau. Bangsa titulernya, etnis Moldova, pada dasarnya tidak berbeda dengan bangsa tituler di negara tetangganya, Rumania. Ini disebabkan wilayah RSS Moldavia dahulu adalah milik Rumania sehingga telah terjalin keterikatan dari sisi budaya. Setelah Soviet pecah, ia menjadi Republik Moldova.


B. Baltik


Negara-negara Baltik yang dahulu pernah menjadi bagian Uni Soviet. Mereka dahulunya terletak di Uni Soviet bagian barat laut.

Negara-negara Soviet di kawasan Baltik ini merupakan daerah di Uni Soviet yang paling memiliki ciri Eropa. Salah satunya adalah jalan-jalan yang sempit dan berliku-liku di daerah perkotaan.

Perlu diketahui, tiga negara  di kawasan Baltik ini tidak mengakui bahwa mereka pernah menjadi bagian Uni Soviet. Ini mungkin disebabkan karena mereka menjadi bagian dari Soviet setelah Perang Dunia II dengan dianeksasi secara ilegal. Sama halnya dengan yang terjadi di Ukraina, simbol-simbol Soviet kini dilarang di ketiga negara itu. Berikut adalah nama-nama negara tersebut ketika masih menjadi bagian dari Uni Soviet.

5. Republik Sosialis Soviet Estonia, dengan ibu kota Tallinn. Bangsa titulernya, etnis Estonia, memiliki kemiripan dengan etnis Finlandia yang termasuk rumpun bangsa Fino-Ugrik. Setelah Soviet pecah, ia menjadi Republik Estonia.

6. Republik Sosialis Soviet Latvia, dengan ibu kota Riga. Setelah Soviet pecah, ia menjadi Republik Latvia.

7. Republik Sosialis Soviet Lituania, dengan ibu kota Vilnius. Bangsa titulernya, Lituania, memiliki kemiripan dengan bangsa Latvia di republik tetangganya. Setelah Soviet pecah, ia menjadi Republik Lituania. 


C. Asia Tengah


Negara-negara Asia Tengah yang dahulu menjadi bagian Uni Soviet, yang terletak di bagian selatan negara.

Di Soviet Asia Tengah ini, Agama Islam cukup banyak dianut penduduknya. Meskipun hidup di bawah tekanan rezim komunis yang anti-agama, sebagian mereka masih cukup taat beribadah. Bahkan ada yang sampai bersembunyi di suatu tempat yang tidak dapat diketahui agar mereka dapat dengan lancar menjalankan ibadahnya dengan taat. Sebab, kala itu kegiatan keagamaan kerap diawasi oleh negara. Berikut adalah lima RSS di Asia Tengah.

8. Republik Sosialis Soviet Kazakhstan, dengan ibu kota Alma-Ata (Almaty). Setelah Soviet pecah, ia menjadi Republik Kazakhstan. Pada akhir 1997, ibu kota Kazakhstan pindah dari Almaty ke Akmola (sekarang Astana). Namun, hingga kini Almaty tetap menjadi kota berpenduduk terbanyak di Kazakhstan.


9. Republik Sosialis Soviet Turkmenistan, dengan ibu kota Ashgabat. Setelah Soviet pecah, ia menjadi Republik Turkmenistan.

10. Republik Sosialis Soviet Uzbekistan, dengan ibu kota Tashkent. Setelah Soviet pecah, ia menjadi Republik Uzbekistan.

11. Republik Sosialis Soviet Kirgizstan, dengan ibu kota Frunze (kini Bishkek). Setelah Soviet pecah, ia menjadi Republik Kirgizstan.

12. Republik Sosialis Soviet Tajikistan, dengan ibu kota Dushanbe. Setelah Soviet pecah, ia menjadi Republik Tajikistan.

Bangsa-bangsa tituler di republik-republik tersebut memiliki nama hampir mirip dengan republiknya. Akhiran -istan atau -stan pada republik-republik tersebut selalu didahului nama bangsa tituler di republik masing-masing. Jadi, bangsa tituler di RSS Kazakhstan adalah Kazakh, di RSS Uzbekistan adalah Uzbek, dan seterusnya. Pada umumnya semua bangsa tituler tersebut termasuk rumpun bangsa Turki, kecuali bangsa Tajik di Tajikistan yang merupakan rumpun bangsa Persia.

D. Kaukasus

Soviet Kaukasus: Georgia, Armenia, dan Azerbaijan. Mereka terletak di bagian barat daya negara.

Pada awal era Uni Soviet pada 1922 hingga 1936, di kawasan ini berdiri Republik Sosialis Federasi Soviet Transkaukasia, republik lainnya yang bertitel RSFS dengan ibu kota Tbilisi, Georgia. Akhirnya RSFS Transkaukasia pecah menjadi tiga RSS, sebagai berikut.

13. Republik Sosialis Soviet Georgia, dengan ibu kota Tbilisi. Setelah Soviet pecah, ia menjadi Republik Georgia.

14. Republik Sosialis Soviet Armenia, dengan ibu kota Yerevan. Setelah Soviet pecah, ia menjadi Republik Armenia. 

15. Republik Sosialis Soviet Azerbaijan, dengan ibu kota Baku. Setelah Soviet pecah, ia menjadi Republik Azerbaijan.

Selain 15 republik tersebut, ada 2 republik lain yang tidak bertahan lama. Mereka adalah RSFS Transkaukasia dan RSS Karelo-Finlandia. 

Republik Sosialis Soviet Karelo-Finlandia berdiri pada 1940 setelah Soviet berhasil "mencaplok" sebagian wilayah Finlandia Timur. Ibu kotanya adalah Petrozavodsk. Etnis aslinya adalah etnis Karelia dan Finlandia. Republik ini kemudian bubar pada 1956 dan dilebur ke dalam RSFS Rusia. Kini, wilayah bekas RSS Karelo-Finlandia menjadi sebuah republik (satuan administratif) di Rusia bernama Republik Karelia.


Republik Karelia dalam Federasi Rusia, berwarna merah.

Lebih lanjut, republik-republik sosialis Soviet ini dibagi menjadi sub-distrik yang bermacam-macam jenisnya. Ada yang berbentuk Republik Sosialis Soviet Otonom (RSSO, biasanya karena terdapat etnis minoritas), Krai (wilayah), Oblast (provinsi), Oblast Otonom (hampir serupa dengan RSSO, namun memiliki otonomi yang lebih rendah), dan Okrug (daerah) Otonom (keragaman pembagian administratif ini dapat Anda lihat pada peta pertama dalam artikel ini). Memang, pembagian administratif Soviet cukup rumit. Hal ini ternyata dipertahankan oleh penerus terbesarnya kini, Rusia.

Bersambung ke bagian (2), segera.


Referensi

  • 2002. Negara dan Bangsa Jilid 4. Jakarta: PT Widyadara
  • en.wikipedia.org
  • id.wikipedia.org

Gambar

  • http://www.lib.utexas.edu
  • http://media.gettyimages.com
  • http://ccoins.ru
  • http://artcriminalist.com
  • http://www.interpretermag.com
  • https://saylordotorg.github.io
  • http://beyondthe.eu
  • http://www2.luventicus.org


Rabu, 08 Maret 2017

Ada Berapa Negara di Dunia?

Barangkali Anda pernah mendengar, atau bahkan mungkin Anda sendiri pun juga memiliki pertanyaan ini : 

"Ada berapa sih negara di dunia ini?"

Ada berapa negara di dunia?

Jawaban admin, "Tidak pasti, tergantung pendapat Anda".

Ya, bagaimanapun, semua kembali pada pendapat Anda. Situasi geopolitik di dunia tidaklah stabil. Sama halnya dengan pertanyaan mengenai jumlah negara yang ada. Tidak sesederhana yang Anda pikirkan sebelumnya, mungkin. Dalam kurun beberapa dekade terakhir saja terbentuk beberapa negara-negara baru.

Salah satu yang paling fenomenal adalah bubarnya Uni Soviet. Negara raksasa (terbesar di dunia) dengan ideologi komunisnya ini menjadi salah satu dari dua adikuasa pada masanya, disamping Amerika Serikat. Uni Soviet terbagi menjadi 15 republik. Saat bubar pada awal 1990-an, Soviet pun pecah menjadi 15 negara yang sama ketika mereka masih bersatu dalam Uni Soviet.

Hal serupa juga dialami Republik Federal Sosialis Yugoslavia, negara komunis di Eropa Tenggara yang pecah menjadi 5 negara pada 1991-1992. Salah satu negara pecahannya bahkan memakai kembali nama 'Yugoslavia', yang kemudian berganti menjadi 'Serbia dan Montenegro', hingga pecahnya Serbia-Montenegro pada 2006. 

Selain itu, lahir pula beberapa negara baru dalam dua dekade terakhir. Seperti Timor Leste, yang merdeka penuh dari negara kita dan setelah masa transisi yang diperintah oleh PBB pada 2002. Terakhir ada Sudan Selatan yang merdeka dari Sudan pada 2011.

Jika Anda ingin mengacu pada data terpercaya yang dapat diterima oleh banyak orang, Anda boleh mengacu pada negara-negara yang tergabung dalam PBB. Ya, PBB merupakan organisasi yang menaungi negara-negara di dunia. Saat ini, sebanyak 193 negara tergabung dalam PBB, bisa Anda lihat disini. Negara-negara ini adalah negara-negara yang diakui sebagian besar dunia internasional (negara-negara lainnya). 

Tentunya jumlah tersebut dapat bertambah, tergantung pendapat Anda. Berikut beberapa negara-negara diluar daftar diatas yang dapat diperhitungkan untuk ditambahkan ke daftar negara-negara di dunia.

1. "Tahta Suci" Vatikan

Ya, inilah negara terkecil di dunia, dengan luas 0,44 km persegi dan penduduk sekitar 800 jiwa. Sebagai perbandingan, seluruh kecamatan di Jakarta (termasuk yang ada di Kepulauan Seribu sekalipun) masih lebih luas daripada negara ini. Vatikan terletak di tengah-tengah Kota Roma, ibu kota Italia. Di negara inilah Paus (pemimpin umat Katolik sedunia) berkedudukan. Bersama Palestina, Vatikan menjadi negara pengamat PBB.

Peta Vatikan yang sangat mungil ini

2. Palestina 

Negara yang seolah ditindas di tanahnya sendiri, oleh negara Israel yang mengklaim wilayahnya. Entah kapan konflik antara dua negara ini akan berakhir. Negara ini terdiri atas dua bagian, yakni Tepi Barat dan Jalur Gaza.

3. Taiwan (resminya Republik Tiongkok) 

Negara yang tersisihkan oleh popularitas Republik Rakyat Tiongkok (Cina), tetangganya yang berideologi komunis dan merupakan raksasa ekonomi dunia. Bagaimanapun, Taiwan jauh lebih makmur dan 'manusiawi' daripada tetangga sekaligus musuh bebuyutannya itu.

4. Kosovo 

Negara ini mendeklarasikan kemerdekaannya secara sepihak dari Serbia, sebuah negara di kawasan Eropa Tenggara pada Februari 2008. Dari lima anggota The Big Five (Lima Negara Besar) PBB, tiga diantaranya (Inggris, AS, dan Perancis) mengakui Kosovo. Sementara dua lainnya, Rusia dan Cina, menolak mengakui. Uniknya, Kosovo memiliki sebuah situs web dimana ia mengucapkan terima kasih kepada negara-negara yang telah mengakui eksistensinya dalam bahasa masing-masing di www.kosovothanksyou.com. Hingga 8 Maret 2017, terhitung sudah ada 114 anggota PBB yang mengakui Kosovo. Namun, negara kita Indonesia masih belum mengakuinya.

Kosovo di kawasan Eropa Tenggara

Kemudian, masih ada beberapa lagi negara-negara yang "dipersengketakan". Negara-negara ini pada umumnya adalah negara yang memproklamirkan kemerdekaannya sendiri secara sepihak, seperti Kosovo. Namun, mereka belum mendapat banyak pengakuan dari negara lain. Selain itu, ada juga beberapa wilayah yang merupakan bagian dari negara berdaulat tertentu yang terkadang dapat dianggap sebagai 'negara'. Kami akan membahasnya dalam artikel tersendiri nantinya.

Setelah mengikuti penjelasan kami tadi, tentu saja masih banyak 'negara-negara' lainnya, yang pastinya akan sangat menguras waktu untuk dicari dan digali. Pada intinya, pertanyaan Anda sudah kami jawab, bukan?

Demikian ulasan kami, semoga bermanfaat.

Referensi

  • en.wikipedia.org
  • id.wikipedia.org

Gambar
  • http://www.elstead.co.uk
  • https://upload.wikimedia.org
  • http://graphics8.nytimes.com

Minggu, 19 Februari 2017

Korea, Konflik Berkepanjangan

Akhir-akhir ini, media kita dihebohkan dengan terbunuhnya kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, Kim Jong Nam. Disinyalir bahwa ada campur tangan Kim Jong Un dalam pembunuhan ini. Benarkah demikian? Belum ada yang tahu pasti (kecuali Yang Maha Tahu dan mungkin pemerintah Korut sendiri jika itu benar). Tapi, sekarang kita tidak membahas itu ya, melainkan hubungan negara ini dengan tetangganya, Korea Selatan (Korsel) yang tidak menemukan jalan damai hingga sekarang.

Bendera Korsel (kiri) dan Korut (kanan)

Mungkin sebagian orang bertanya, "Kenapa sih Korea harus terbagi dua (Korut dan Korsel)? Kenapa tidak membuat sebuah negara 'Korea' saja supaya bisa damai?" Ada baiknya kita melihat latar belakangnya terlebih dahulu.


Latar belakang

Di zaman Perang Dingin, terdapat dua kekuatan besar (Blok) yang saling berperang, yakni Blok Barat pimpinan Amerika Serikat (AS) dan Blok Timur pimpinan Uni Soviet (sekarang Rusia). Dua blok ini punya paham yang berbeda, Blok Barat berpaham kapitalisme dan Blok Timur berpaham komunisme. Faktanya, kedua negara besar ini (AS dan Soviet) tidak pernah berperang secara langsung, melainkan 'melalui' negara-negara tertentu. Inilah kenapa rangkaian perang ini disebut 'Perang Dingin'.

Nah, Korea termasuk salah satu dari negara-negara itu. Dahulu, negara Korea yang tunggal benar-benar ada, dan berbentuk kerajaan. Namun, pada 1910-an, Jepang menduduki Korea sebagai bagian dari usahanya untuk dapat menguasai Asia. Kerajaan Korea ini pun hilang selamanya.

Setelah Perang Dunia II, Jepang yang menduduki Korea kalah. Korea diserahkan kepada pihak sekutu. Pendudukan Korea saat itu dibagi dua oleh garis 38 derajat Lintang Utara (LU). Sebelah utara garis itu adalah wilayah pendudukan Soviet dan sebelah selatan adalah wilayah pendudukan AS. Pada awalnya mereka ingin menyatukan Korea. Namun, usaha itu gagal. Korea Utara dan Korea Selatan pun mulai didirikan. Beberapa tahun kemudian, tentara AS dan Soviet ditarik mundur dari Korea. Soviet dan Cina memberi dukungan dana dan militer yang banyak kepada Korut. Namun berbeda dengan tetangganya, Korsel, yang hanya mendapat sedikit bantuan militer dari AS.

Pada 1950, atas komando Stalin (pimpinan Soviet), Korut menyerang Korsel. Perang pun tak dapat terhindarkan. Inilah yang disebut Perang Korea, yang berlangsung selama sekitar 3 tahun. Jutaan warga sipil tewas dalam perang ini. Soviet dan Cina memihak pada Korut, sedangkan di pihak Korsel berdiri PBB serta beberapa negara yang anti-komunis. Setelah melalui berbagai kemelut perang, akhirnya perjanjian gencatan senjata ditandatangani oleh kedua pihak pada 1953.


Klaim Wilayah

Meski perjanjian senjata telah ditandatangani, sebenarnya mereka masih belum berdamai. Ya, ini hanyalah perjanjian gencatan senjata, bukan perjanjian damai. Sejatinya hingga saat ini Korut dan Korsel masih terus bersitegang. 

Seperti halnya kasus antara Cina dan Taiwan, Korut dan Korsel sama-sama mengklaim kepemilikan atas seluruh wilayah semenanjung Korea. Tapi bedanya, tidak ada yang tersisihkan disini. Kedua negara, baik Korut maupun Korsel merupakan anggota PBB. 

Nah, karena kedua negara sama-sama mengklaim kepemilikan atas seluruh Korea, perbatasan Korut-Korsel itu sebenarnya bukan batas negara. Ya, benar, itu bukan batas negara yang resmi. Batas tersebut merupakan armistice line hasil dari perjanjian gencatan senjata pada 1953. Jelas, kedua negara tidak mau menganggap batas tersebut sebagai batas negara. Karena Korut mengklaim kepemilikan atas Korsel, begitu pula sebaliknya.

Daerah sepanjang armistice line tersebut disebut demilitarized zone (DMZ), atau zona demiliterisasi. DMZ memiliki lebar 4 kilometer. Berikut adalah peta dari DMZ.

Zona Demiliterisasi (DMZ) Korea

Menariknya lagi, sebagai akibat dari klaim terhadap seluruh Korea, pemerintah Korsel membuat badan pemerintahan untuk administrasi wilayah yang diduduki Korut. Badan ini bernama Komisi Untuk Lima Provinsi Korea Utara. Sebenarnya ada bagian dari dua provinsi Korsel lainnya yang menjadi bagian dari Korea Utara saat ini.


Upaya Reunifikasi (Penyatuan)

Sebenarnya, kedua negara sudah berupaya keras untuk mewujudkan reunifikasi Korea. Sebagai contoh, telah dibuat lembaga pemerintahan yang berwenang dalam hal ini. Di Korsel dibuat Kementerian Unifikasi, dan di Korut dibuat Komite Untuk Reunifikasi Damai Tanah Air. Di samping itu, kedua negara telah beberapa kali menandatangani persetujuan untuk mencari jalan terbaik untuk penyatuan Korea. Namun, upaya ini seringkali terhambat oleh ketegangan antara dua negara ini.

Bagaimanapun, kita berharap semoga konflik antara dua negara ini dapat segera terselesaikan. Hidup damai itu lebih baik, bukan? Demikian ulasan kami, semoga bermanfaat.



Minggu, 12 Februari 2017

Dua Kota, Dua Negara yang Terpecah Belah

Bayangkan jika Anda punya rumah dan pintu masuknya seperti gambar berikut ini. Perlu diperhatikan bahwa tanda 'plus' (+) itu adalah garis perbatasan negara.

Kalau keluar pintu, ke kiri Belanda, ke kanan Belgia

Selamat datang di salah satu perbatasan terunik di dunia! Perbatasan antara dua kota, Baarle-Hertog di Belgia dan Baarle-Nassau di Belanda ini memang menjadi salah satu perbatasan terunik sekaligus terrumit di dunia. Disini, setiap garis perbatasan diberi paving dengan motif tanda 'plus'. Apabila terdapat tulisan 'NL', itu adalah daerah Belanda (Nederland) dan apabila terdapat tulisan 'B', itu adalah daerah Belgia. Mari lihat peta kedua kota ini.

Kuning adalah wilayah Belgia, krem adalah wilayah Belanda.
(sumber: id.wikipedia.org)

Ya, kedua kota ini memiliki banyak enklave [jika belum, sebaiknya Anda membaca terlebih dahulu artikel kami sebelumnya disini]. Terhitung sebanyak 22 enklave Baarle-Hertog berada di dalam Baarle-Nassau. Sementara itu, Baarle-Nassau, meski tidak memiliki enklave di mainland Belgia, memiliki 7 'enklave tingkat dua' dalam wilayah Baarle-Hertog yang dikurung olehnya. Kalau sudah begini, jadi tambah rumit, kan?

Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi? Dikutip dari id.wikipedia.org, kerumitan perbatasan ini merupakan hasil dari sejumlah perjanjian abad pertengahan yang sangat kompleks serta jual beli antara Penguasa Breda dan Adipati Brabant. Secara umum, lahan pertanian atau lingkungan yang dibangun menjadi milik Brabant, dan bagian lainnya diserahkan ke Breda. Pembagian ini disahkan dan diklarifikasi sebagai bagian dari garis perbatasan selama Perjanjian Maastricht 1843. Daerah milik Brabant kini menjadi wilayah Belgia, dan daerah milik Breda menjadi wilayah Belanda.

Kalau sudah begini, bagaimana sulitnya warga kedua kota untuk mengunjungi daerah lain diluar tapal batas negara? Jawabannya, mereka tidak kesulitan sedikitpun. Ini karena beberapa negara di Eropa telah menandatangani Perjanjian Schengen. Adapun hasil dari perjanjian ini adalah ditetapkannya Wilayah Schengen yang terdiri atas beberapa negara Eropa. Belgia dan Belanda sendiri saat ini merupakan anggota Wilayah Schengen. Nah, penduduk di negara-negara yang tergabung dalam wilayah ini, dengan hanya berbekal sebuah visa yang disebut 'Visa Schengen' dapat keluar masuk ke negara anggota lainnya secara bebas, tanpa melalui pos perbatasan negara. Jadi, antara dua negara anggota Wilayah Schengen, tidak ada pos perbatasan sehingga kita tidak perlu mengurus administrasi! Hmm, betapa beruntungnya penduduk negara-negara itu.

Nah, karena perbatasan unik nan rumit ini ada di daerah perkotaan, ini hasilnya.

 Patut dicoba, sensasi nongkrong diujung negara

Begitu patuhnya sama perbatasan, ya!

Masih di "De BiergrenS" yang tadi

Sebagian bangunan disini punya dua nomor untuk dua negara

Nongkrong pas di perbatasan!

Demikian ulasan kami, semoga bermanfaat!

Selasa, 31 Januari 2017

Enklave dan Eksklave

Salah satu syarat berdirinya sebuah negara adalah wilayahnya. Wilayah negara itu dibatasi oleh perbatasan dengan negara-negara disekitarnya. Suatu negara pada umumnya memiliki wilayah yang saling terintegrasi satu sama lain di dalam wilayah hukum negara tersebut.

Namun, ada pegecualian untuk beberapa negara tertentu. Mereka memiliki wilayah-wilayah yang terpisah dari bagian utamanya. Penasaran? kami akan coba jelaskan lebih lanjut.


Ilustrasi enklave dan eksklave
(sumber: id.wikipedia.org)

Apa itu Eksklave dan Enklave?

Pada gambar di atas, meskipun dikelilingi oleh negara A, C adalah bagian dari negara B. Dalam hal ini, wilayah B yang luas itu dapat dikatakan sebagai bagian utama (mainland) dari negara B, dengan C sebagai eksklave negara B dan enklave negara A. Siapakah mereka berdua ini?

Oke, untuk lebih jelasnya mari perhatikan ilustrasi diatas. 
  1. Eksklave adalah wilayah suatu negara yang terpisah dari bagian utamanya, yang dikelilingi seutuhnya oleh daratan negara lain. Dalam hal ini, C sebagai eksklave negara B berarti C berada di luar bagian utama (mainland) negara B.
  2. Enklave adalah wilayah suatu negara yang terpisah dari bagian utamanya, yang dikelilingi seutuhnya (dikurung) oleh daratan sebuah negara lain. Dalam hal ini, C sebagai enklave A berarti C sebagai bagian dari negara B 'terkurung' oleh hanya satu negara saja, yakni A.

Di mana saja mereka berada?

Dari kedua pengertian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa semua enklave adalah juga eksklave, namun tidak semua eksklave adalah enklave. Bingung? berikut akan kami berikan contoh-contohnya.

1.  Campione d'Italia, Italia


Campione d'Italia, dikurung oleh Swiss (S)

Campione d'Italia adalah sebuah kota di Italia. Namun, ia juga merupakan enklave Italia yang dikelilingi oleh negara Swiss.

2.  Asia Tengah (Kirgizstan, Uzbekistan, dan Tajikistan)

Enklave-enklave di sekitar perbatasan Kirgizstan, Uzbekistan, dan Tajikistan 

Jika melihat peta diatas, negara Kirgizstan (K) ada di sisi selatan; Tajikistan (T) ada di sisi barat; Uzbekistan (U) ada di sisi timur dan barat laut. Banyak sekali enklave yang ada diantara ketiga negara ini. Salah satunya adalah distrik Sokh yang berada di Uzbekistan, dikelilingi oleh Kirgizstan. Namun, hampir seluruh penduduknya (99%) beretnis Tajik yang berasal dari Tajikistan.


3.  Perbatasan Oman dan Uni Emirat Arab (UEA)


Mulai sedikit rumit, kan?

Nah, di daerah ini, enklavenya sedikit rumit daripada contoh yang sebelumnya. Ada enklave di dalam enklave. Enklave UEA di dalam enklave Oman pada peta diatas bisa disebut 'enklave tingkat dua'.

4.  Nakhchivan, Azerbaijan


Nakhchivan, salah satu eksklave Azerbaijan

Berbeda dengan contoh-contoh sebelumnya, Nakhchivan bukan enklave. Ia hanyalah sebuah eksklave karena dikelilingi banyak negara, yakni Iran, Turki, dan Armenia.

5.  Baarle-Hertog, Belgia dan Baarle-Nassau, Belanda


Sudah banyak, rumit lagi

Nah, ini mungkin paling berbeda dengan contoh-contoh lainnya. Di daerah ini, Anda akan menemukan dua kota di dua negara, Belgia (B) dan Belanda (N) ini seperti kota yang 'terpecah-pecah'. Kami akan mengulas mengenai kedua kota ini tersendiri pada artikel selanjutnya.

6. Perbatasan Belgia-Jerman


Disini, Jerman terpisah hanya gara-gara 'jalur' kecil itu

Anda lihat 'jalur' kecil pada peta diatas? Itu adalah jalan dan rel kereta api milik Belgia. Uniknya, di daerah ini, sebelah kanan dan kiri dari 'jalur' tersebut sebagian adalah wilayah Jerman. Jadi, bisa dibilang Jerman terpisah hanya karena 'jalur' milik Belgia itu.

Demikian ulasan kami, semoga bermanfaat.

Jumat, 27 Januari 2017

Taiwan yang Tersisihkan

Pernahkah Anda mendengar negara Taiwan? Ya, negara dengan ibu kota Taipei ini terletak di kawasan Asia Timur.


Republik Tiongkok (Taiwan), yang terletak di sebelah timur lawan sekaligus saudara besarnya, Republik Rakyat Tiongkok yang komunis.

Negara Taiwan ini memiliki nama resmi "Republik Tiongkok" atau "Republik Cina". Tapi, tahukah Anda bahwa kini hanya sedikit saja negara di dunia yang mengakuinya? Dikutip dari en.wikipedia.org, hanya 20 negara anggota PBB plus Tahta Suci Vatikan saja yang mengakui negara ini. Perlu Anda ketahui pula bahwa Republik Rakyat Tiongkok (RRT, umumnya dikenal dengan 'Cina') dan Taiwan sama-sama mengklaim kepemilikan atas seluruh wilayah Tiongkok (baik Tiongkok daratan maupun daerah Pulau Taiwan). Kebanyakan negara di dunia, termasuk Indonesia kini mengakui RRT dan tidak mengakui Taiwan. Lantas, mengapa hal ini terjadi? Ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu latar belakang kedua negara ini.


Cina atau China (berwarna kuning) yang sekarang kita kenal, adalah Tiongkok daratan. Selanjutnya admin akan menyebutnya dengan "daratan" saja. Nampak Pulau Taiwan yang diduduki Republik Tiongkok di timur.

Latar belakang

Pada era Dinasti Qing (dinasti terakhir Tiongkok), Tiongkok sedang berseteru dengan Jepang. Seperti diketahui, Jepang berusaha menguasai seluruh Asia, termasuk Tiongkok dan juga negara kita, Indonesia. Perseteruan antara Tiongkok dan Jepang ini pun berujung pada peperangan. Setelah perang berakhir, Jepang berhasil merebut beberapa wilayah Tiongkok, termasuk Taiwan dan sekitarnya.

Setelah Dinasti Qing tumbang pada 1912, Republik Tiongkok mulai berdiri. Pada awal era Republik Tiongkok ini, sempat terdapat dualisme kepemimpinan, yang pertama oleh Sun Yat-sen di selatan Tiongkok (Nanjing), dan yang kedua oleh Yuan Shih-kai di utara (Beijing). Yuan memegang kendali atas Tentara Beiyang, badan ketentaraan terbesar di Tiongkok saat itu. Sehingga untuk mencegah konflik Sun menyerahkan kepemimpinan pada Yuan. Sun kemudian mengasingkan diri ke Jepang.


Sun Yat-sen (kiri) dan Yuan Shih-kai (kanan). Sun hingga kini dianggap sebagai bapak bangsa, baik di RRT maupun Taiwan.

Setelah memegang tampuk kepemimpinan, pada 1915, anehnya Yuan memproklamirkan dirinya sebagai Kaisar Tiongkok, dengan maksud mengembalikan sistem pemerintahan Tiongkok yang monarki. Namun, ia wafat setahun kemudian. Tiongkok pun dilanda perpecahan.

Sun Yat-sen, setelah kembali dari pengasingan, mendirikan kembali Republik Tiongkok. Ia kemudian mendirikan sebuah partai beraliran nasionalis yang dikenal dengan Kuomintang (KMT). Sun pun berusaha menyatukan Tiongkok yang terpecah belah saat itu. Kendala yang harus dihadapinya adalah masih adanya kekuatan Tentara Beiyang (yang menginginkan pemerintahan monarki) di utara.

Sun pun meminta bantuan Uni Soviet, dengan syarat ia dan KMT mau beraliansi dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT), partai yang masih baru saat itu. Rencana Sun pun berhasil dengan dilancarkannya kampanye militer ke utara. Namun, sebelum penyatuan ini selesai, aliansi antara KMT dan PKT mengendur, terlebih setelah wafatnya Sun pada 1925.

Kuomintang pun terbagi menjadi dua kubu, kubu kiri yang cenderung komunis dan kubu kanan yang mempertahankan ideologi nasionalismenya. Kubu kanan ini dipimpin oleh Chiang Kai-shek dengan pusat pemerintahannya di Nanjing. Chiang ingin membersihkan KMT dari orang-orang komunis. Pada 1927, terjadi eksekusi besar-besaran terhadap orang-orang komunis di Shanghai. PKT pun mulai meradang. Partai ini dibawah pimpinan Mao Zedong berusaha memperkuat diri.

Chaing Kai-shek (kiri) dan Mao Zedong (kanan). Hubungan keduanya sempat nampak bersahabat, sebelum akhirnya saling memusuhi.

Perseteruan kedua partai itu pun dimulai. Terjadilah perang sipil antara golongan nasionalis (KMT) dan komunis (PKT). Singkat cerita, PKT berhasil mendapat simpati rakyat sehingga ia dapat menguasai daratan secara bertahap. Pihak nasionalis pun semakin terdesak. Setelah pusat pemerintahannya di Nanjing dikuasai kaum komunis (PKT), Pemerintahan Republik Tiongkok berkali-kali memindahkan pusat pemerintahannya, masih di daratan. Pada akhirnya, mereka benar-benar terdesak oleh kekuatan komunis, tak punya celah lagi di daratan. Taiwan pun menjadi sasaran akhir basis kekuatan mereka. Sejak saat itulah, kekuasaan secara de facto Republik Tiongkok hanya meliputi Taiwan dan sekitarnya. Namun, mereka masih mengklaim kepemilikan atas seluruh Tiongkok.

Sementara itu, golongan komunis yang berhasil menguasai daratan dibawah pimpinan Mao Zedong memproklamirkan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada 1949. Sama halnya dengan Republik Tiongkok, RRT pun mengklaim kepemilikan atas seluruh Tiongkok, dengan Taiwan sebagai salah satu provinsinya.

Kelanjutan


Bendera Taiwan

Sejak RRT berdiri pada 1949, muncullah dualisme pemerintahan di Tiongkok. Artinya, dua pemerintahan (RRT dan Republik Tiongkok) sama-sama mengklaim wilayah yang sama, seluruh wilayah Tiongkok. Dunia internasional pun seolah dihadapkan pada dua pilihan, harus mengakui RRT atau Republik Tiongkok sebagai pemerintah tunggal yang sah di Tiongkok. Itu artinya, jika suatu negara mengakui RRT, ia tidak mengakui Taiwan, dan sebaliknya.


Klaim wilayah Republik Tiongkok (Taiwan). Sebenarnya mereka tidak hanya mengklaim seluruh Tiongkok saja, melainkan hingga seluruh Mongolia kini dan beberapa bagian negara tetangga pun turut mereka klaim. Klaim ini didasarkan pada keadaan sebelum RRT berkuasa.

Republik Tiongkok (Taiwan) yang kini secara de facto hanya meliputi Taiwan dan sekitarnya, pada mulanya masih mendapat pengakuan PBB serta sebagian besar negara di dunia yang anti-komunis. Taiwan pun kala itu menduduki kursi The Big Five (Lima Negara Besar) di PBB, dimana empat lainnya adalah Amerika Serikat, Britania Raya, Perancis, dan Uni Soviet.

Namun, perlahan semuanya mulai berubah. RRT yang baru berdiri mulai mendapat banyak pengakuan, termasuk dari Indonesia pada 1950. Puncaknya adalah pada 1971, ketika PBB menerbitkan resolusi yang berisi pengakuan bahwa RRT adalah penguasa tunggal Tiongkok. Dampaknya, pastilah Taiwan yang menanggungnya. Ia didepak dari The Big Five, bahkan dari keanggotaan PBB sekalipun, hingga kini.

Hingga kini, Taiwan terus mengalami nasib yang tidak menguntungkan akibat tekanan RRT dan keberpihakan dunia pada RRT. Salah satu contohnya, apabila turut serta dalam suatu ajang olahraga, mereka harus menggunakan nama "Cina Taipei" (Chinese Taipei), bukannya Taiwan. Selain itu, bendera mereka dibuat khusus, tidak menggunakan bendera sebenarnya, begitupun dengan lagu kebangsaannya yang diganti dengan salah satu lagu nasionalnya.

Terlepas dari itu semua, Taiwan ternyata merupakan negara yang cukup makmur. Terbukti Indeks Pembangunan Manusia dan pendapatan perkapita penduduknya jauh melampaui tetangga sekaligus lawan beratnya, RRT. Taiwan bahkan dapat digolongkan sebagai negara maju. Namun, bagaimanapun dunia nampaknya tetap lebih memperhitungkan RRT, dengan perekonomian yang lebih kuat (tentunya tidak lepas dari faktor jumlah penduduk).


Taipei, ibu kota Taiwan. Tampak Menara Taipei 101 yang terkenal sebagai salah satu bangunan tertinggi  di dunia.

Status Taiwan di Masa Depan

Taiwan saat ini mengalami status quo, yang artinya kurang lebih belum memperoleh kepastian, karena beberapa kepastian yang ada sama-sama mendatangkan keburukan. Mungkin hal ini biasa kita kenal dengan peribahasa "seperti makan buah simalakama". Kepastian yang dimaksud disini ada dua kemungkinan, yakni Taiwan mendeklarasikan kemerdekaannya sendiri sebagai negara berdaulat (kemungkinan besar wilayahnya hanya Pulau Taiwan dan sekitarnya saja) atau Taiwan menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok yang sudah "terlanjur menjadi pihak paling besar dan berkuasa". 

Kemungkinan pertama sangat berisiko untuk dilakukan. Tentu saja, karena RRT juga mengklaim secara resmi kepemilikan atas Taiwan. Lantas, apa yang akan terjadi? Tentu kita sudah tahu bagaimana kuatnya militer RRT di kancah dunia. Mereka pasti akan melakukan segala cara untuk mempertahankan Taiwan sebagai bagian dari mereka. Hasilnya kemungkinan besar adalah adanya pertempuran berdarah di Taiwan.

Sementara itu, kemungkinan kedua, mungkin akan menjadi derita rakyat Taiwan pula. Pasalnya, RRT adalah sebuah negara komunis. Meskipun pihak RRT mengatakan bahwa mereka akan memberikan status otonomi yang tinggi bagi Taiwan setelah menjadi bagian RRT, setidaknya pasti akan ada sedikit pengaruh komunis yang masuk. Hal itu dapat berupa berkuasanya Partai Komunis, masuknya paham-paham terkait komunisme, dan sebagainya. Sebab, ideologi dan rezim komunis yang digadang-gadang - menurut propaganda mereka - memakmurkan rakyat itu justru membuat rakyat makin menurun kualitas hidupnya.

Kalau sudah begini, Taiwan akan mengalami hal yang sama seperti halnya Hong Kong setelah menjadi bagian dari RRT. Sebelumnya ia merupakan koloni Britania Raya (Inggris Raya). Rakyat Hong Kong merasakan berbagai hal menjadi berbeda setelah mereka kembali ke pangkuan tanah air mereka yang komunis itu. Atas dasar tersebut, rakyat Hong Kong saat ini rupanya banyak yang ingin kembali ke kekuasaan Britania. Dalam sebuah survei, 90% dari sekitar 6.000 orang yang turut dalam survei tersebut menghendaki Hong Kong kembali ke pangkuan Britania.

Sebuah poster (kanan) di plang jalan di Hong Kong bertuliskan dua kalimat Bahasa Inggris yang artinya, "Sang Ratu telah menjadikan kita (Hong Kong) mutiara dari timur. (Namun) Partai telah menghancurkannya." Sang Ratu yang dimaksud adalah Ratu Inggris (Britania Raya), yang mengacu pada Pemerintah Kolonial Britania. Sedangkan "partai" yang dimaksud adalah Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Terkait dengan kemungkinan kedua, ada sebuah rencana yang nampaknya sudah diusahakan oleh kedua negara. Rencana ini disebut Kebijakan Satu Tiongkok. Kebijakan Satu Tiongkok (One China Policy dalam Bahasa Inggris) adalah wacana untuk membuat negara berpemerintahan tunggal yang berdaulat atas seluruh wilayah Tiongkok, termasuk daratan dan juga Taiwan. Langkah ini dipandang perlu untuk mencegah konflik antar kedua pemerintahan (RRT dan Taiwan), serta memberikan kepastian status yang jelas atas seluruh wilayah Tiongkok, tidak terombang-ambing seperti yang dialami Taiwan saat ini.

Memang, kedua pihak (RRT dan Taiwan) sudah mengupayakan terwujudnya Kebijakan Satu Tiongkok ini. Kedua pemimpin dari dua negara itu sudah beberapa kali bertemu untuk membicarakan masalah ini. Namun, hingga kini keduanya belum bersepakat mengenai siapa yang akan memerintah seluruh Tiongkok kelak. Apakah salah satu negara tersebut akan menjadi pemerintah berdaulat, atau justru melahirkan pemerintahan baru yang mungkin akan disepakati kedua pihak, kita belum tahu. Wallahu A'lam.

Demikianlah ulasan kami mengenai Taiwan yang tersisihkan. Meskipun mengalami nasib yang demikian, mereka mampu bangkit dan membuat rakyatnya sejahtera dan bahagia. Semoga bermanfaat.


Referensi

  • https://www.youtube.com/watch?v=KQTtwh2GRME
  • https://www.youtube.com/watch?v=m6i2M_7Qj84
  • en.wikipedia.org
  • id.wikipedia.org
Gambar

  • http://geology.com
  • http://i.infopls.com
  • http://i1220.photobucket.com
  • http://xenohistorian.faithweb.com
  • https://chinadailymail.files.wordpress.com
  • https://www.chinasmack.com
  • http://assets.inhabitat.com


Sang Adikuasa Seumur Jagung (2)

Admin akan melanjutkan artikel sebelumnya mengenai Uni Soviet. Oh iya, mungkin Anda bertanya-tanya mengapa admin menjulukinya "Sang Ad...